MENTARI PAGI EDISI 629, SENIN 14 DESEMBER 2020
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas MH. Thamrin
14 Dec 2020
REVIEW IHSG 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan (11/12/2020) mengalami penguatan tipis yakni sebesar (0,07%) sehingga IHSG berada pada level 5938,329. Sebanyak empat sektor mengalami penguatan sementara sisanya kompak menguat.

Sektor Property, Real Estate and Building Construction menjadi sektor terdepan dengan penguatan tertinggi sebesar (+2.38%). Kemudian, sektor Agriculture berada di posisi kedua dengan penguatan sebesar (+2.10%). Sementara sektor Consumer Goods Industry menjadi sektor yang mengalami kemerosotan terdalam sebesar (-2.56%). Sebanyak 27.663 milyar saham diperdagangkan dan menghasilkan total nilai transaksi sebesar 19.912 triliun. Asing berbondong-bondong melakukan aksi jualnya sehingga menghasilkan Net Foreign Sell sebesar 1.31 triliun.

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah. Hal ini dikarenakan masih tingginya kasus positif COVID-19 di Tanah Air dan juga masih belum adanya sentiment positif yang kuat untuk meyakinkan para investor baik domestik maupun asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sementara di sisi teknikalnya, Relative Strenght Index (RSI) sudah berada di area overbought sehingga berkecenderungan IHSG akan melemah.

BERITA EKONOMI

Terang Menderang! Bank Syariah Indonesia Mengamuk

Pemerintah resmi mengumumkan nama bank penggabungan usaha PT BRI SYARIAH (BRIS).  PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS). Bank hasil penggabungan akan bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dengan kode saham tetap BRIS.

PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) langsung ditutup melesat pada perdagangan sesi I, Jumat (11/12/2020) di tengah sentimen positif nama baru yang akan disandangnya dalam rangka proses penggabungan atau merger bank syariah BUMN. Data BEI menunjukkan, saham BRIS melesat 10,74% di level Rp 1.650/saham. Nilai transaksi tercatat Rp 717,31 miliar dengan volume perdagangan 448,18 juta saham. Sepekan saham naik 11,11%, sebulan naik 29,41%, dan 6 bulan melesat 415,63%. Investor asing masuk Rp 32,14 miliar di pasar reguler, sehingga dalam sepekan asing masuk Rp 33,47 miliar, dan sebulan asing borong Rp 106 miliar.

Bank Hasil Penggabungan nanti akan memiliki aset mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan Bank Hasil Penggabungan dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Menurut Hima AE,  Kehadiran Bank Syariah Indonesia akan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, entitas baru ini tentu memerlukan identitas yang kuat dan Direksi yang berpengalaman untuk menjalankan operasionalnya.

Adapun sejak setahun lalu (11 Desember 2019) harga saham BRIS sudah melambung 457,81% dari harga saat itu (Rp 320).

Dengan lonjakan saham BRIS tersebut, kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (04 Desember 2020), harga saham BRIS sudah naik 21,84 % dibanding harga saat itu (Rp 1.465)

 

REKOMENDASI SAHAM

Pada perdagangan Jumat, 11 Desember 2020 PT. Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) ditutup menguat sebesar +19,8% pada harga Rp 1785. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin telah terbentuk konfirmasi dari pola Pennant atau Symmetrical Triangle  yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator Moving Average 20,Moving Average 10,MACD, Parabolic Sar dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Pada perdagangan terakhir harga perusahaan berada tepat diatas Moving Average 25 dan Moving Average 10  serta didukung oleh terjadinya Golden Cross pada indikator MACD mengindikasikan kuat bahwa tren akan lanjut naik.

Kemudian pada indikator Parabolic Sar tepat berada dibawah harga dengan kerenggangan yang cukup lebar menandakan bahwa masih berlangsung kekuatan untuk Bullish Trend.

Indikator-indikator tersebut juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 1,875

Stop Loss        : Rp 1,725

 

(DISCLAIMER ON)



Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2020/12/14/mentari-pagi-edisi-629-senin-14-desember-2020/